Just one second...
Kalau banyak dari Anda suka menonton film fiksi ilmiah, akan banyak adegan yang memperlihatkan kemampuan robot yang bertindak sebagaimana halnya manusia. Wujud robot manusia tersebut dilengkapi dengan kecerdasan buatan yang membuat robot bisa berpikir dan mengambil keputusan layaknya manusia. Dan bicara mengenai kecerdasan ilmiah bukanlah sekedar khayalan di dalam film namun saat ini dimana digitalisasi menyentuh berbagai aspek kehidupan mannusia, hal tersebut nyata sedang dikembangkan.
Definisi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menurut Stanford Computer Science adalah ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas, melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer. Sehingga artificial intelligence merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan perangkat lunak untuk “berpikir” secara cerdas layaknya manusia.
Perkembangan Artificial Intelligence pada saat ini mulai diaplikasikan penggunaannya di banyak perusahaan, dimana salah satunya adalah penerapan pada bidang Human Resources (HR). Rekrutmen sebagai salah satu fungsi HR pun kini memanfaatkan teknologi AI dalam tahapan proses pelaksanaannya, sehingga memberikan beberapa manfaat penghematan biaya, perbaikan proses pengambilan keputusan, hingga pengalaman pekerja yang lebih baik di suatu perusahaan. Lalu kemana fungsi manusia akan dialihkan? Ternyata manusia akan difokuskan untuk urusan yang lebih strategis pada perusahaan.
Infomedia baru-baru ini meluncurkan sebuah solusi produk shared service operation (SSO) yang erat kaitannya dengan masalah Human Resources, yaitu HumanVue. Salah satu solusi andalannya adalah AI Recruitment. Bagaimana penerapan AI yang dapat diterapkan dalam proses rekrutmen ini ?
Aplikasi penerapan pertama adalah dalam proses rekrutmen adalah talent acquisition. Ini akan membantu proses penentuan kandidat dengan hasil efektif. AI akan memproses data dengan berbagai skala, jangkauan serta membangun talent pool dengan lebih cepat. Disini perekrut harus menangani ratusan hingga ribuan lembaran pelamar sehingga sulit untuk menemukan kandidat potensial secara obyektif. Peran AI pada poin ini adalah untuk mempermudah dan membuatnya lebih cepat. Bahkan AI juga akan membantu untuk melakukan interaksi dengan seluruh kandidat secara otomatis, melalui pengirfiman chat, email, dan sebagainya.
Hal selanjutnya adalah onboarding atau bisa perusahaan sebut dengan sosialisasi organisasi kepada pekerja baru yang dengan teknologi AI, akan dapat membantu mereka mengakses informasi, seperti tugas-tugas, kebijakan, rekan kerja dan lain-lain.
Dalam pengelolaan administrasi HR dimana saja pasti membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Belum lagi jika harus mencari data yang berada di tumpukan. Kerumitan mencari dokumen serta melakukan proses administrasi pada ranah HR dapat terbantu dengan AI sehingga urusan informasi gaji, monitoring pekerja, memantau kinerja individu maupun tim dan sebagainya dapat berjalan mudah, cepat dan terpusat.
Salah satu fungsi HR di dalam perusahaan adalah melakukan pembelajaran dan pelatihan bagi pekerja. Keterkaitan AI dalam hal ini adalah dapat mendukung HR dalam mendesain pelatihan dan pembelajaran, menyediakan percakapan secara interface, serta analytics untuk e-learning.
Terakhir adalah pengelolaan talent, dimana AI dapat memberikan training kepada pekerja dengan kualitas lebih baik, selain itu juga dapat memberikan motivasi kepada pekerja untuk survive dan nyaman dengan perusahaan.
Pada akhirnya apapun yang menjadi perkembangan teknologi pasti ingin memberikan manfaat terbaik bagi sektor kehidupan manusia yang tentunya bertujuan untuk dunia yang lebih baik kedepannya, dunia digital dengan kemudahan dan kecepatan bagi penggunanya.
e-recruitment, artificial intelligence